Bangkitkomunika, Tangerang – Dalam upaya menyelenggaraan program pengamanan kawasan wisata, Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Polda Banten, Eddy Sumardi melakukan sosialisasi pengamanan di Destinasi Wisata Lubana Sengkol.
Dalam aktivitas sosialisasi pada Rabu 19 Oktober 2021 tersebut tersebut hadir juga Kepala Bidang Sdm Dinas Pariwisata Prov. Banten, Linda Rohani Fatimah. Sosialisasi tersebut antara lain mengenai penerapan Protokol Kesehatan.
“Saya sangat mengapresiasi inisiasi Dinas Pariwisata Prov. Banten dan Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) Prov. Banten, serta pengelola Lubana Sengkol atas komitmennya untuk meningkatkan ekonomi dengan penerapan protokol kesehatan di Destinasi Wisata di level 2 ini,” ujar Eddy Sumardi di lokasi Destinasi Wista Lubana Sengkol, Jl. Baru Hk Km 1,5 Kp, Jl. Raya Sengkol, Babakan, Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Dalam upaya sosialisasi tersebut Ditpamobvit memperhatikan berbagai sisi pelaksaan Protokol Kesehatan di lokasi wisata tersebut guna mencegah penyebaran virus Covid -19. Selain itu,berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung juga menjadi objek perhatian utama Eddy Sumardi.
Saat ini, Destinasi Wisata Lubana Lengkol telah melengkapi pelayanannya dengan berbagai fasilitas permainan dan makanan sebagai ruang interaksi keluarga, selain juga pelayanan untuk wisata edukasi. “Wisata Lubana Sengkol ini, syukur alhamdulillah sudah menjadi tempat berkumpul untuk penyelenggaraan edukasi pelajaran manasik haji,” ujar Kepala Bidang Dinas Pariwisata Linda Rohani Fatimah.
Dirpamobvit Polda Banten memiliki tugas pengamanan Objek Vital Nasional maupun Objek Vital Tertentu termasuk Obyek Pariwisata yang memerlukan pengamanan khusus. Pengamanan itu dilakukan dalam bentuk pengawasan, pengaturan, penjagaan dan patroli daerah rawan. “Ini antara lain, adalah bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat untuk memastikan program pemerintah berjalan dengan baik,.” ujar Edy Sumardi.
Asosiasi Experiential Learning adalah asosiasi bagi berbagai pihak yang berminat terhadap metode pembelajaran Outdoor, mulai dari lembaga penyelenggara Outdoor Training (penyelenggara Outbond), lembaga pendidikan formal/non formal di luar outdoor Training maupun masyarakat umum yang berminat terhadap metode pembelajaran berbasis pengalaman.