Ditangkap, Copet Internasional di Sirkuit Mandalika NTB

Para tersangka di Polda NTB (foto: ist/ Humas Polda NTB)

BangkitKomunika, Mandalika Lombok – Sindikat copet internasional asal Jakarta terbongkar melakukan aksi memanfaatkan keramaian pergelaran World Super Bike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB. Mereka berencana juga akan melanjutkan aksi yang sama dengan mengundang rekan seprofesi dari berbagai negara pada Seri Ke-2 MotoGP, 20 Maret 2022.

Mereka terdiri atas empat orang kelompok I, dan empat orang lagi kelompok II. Mereka ditangkap polisi dalam aksi mencopet telepon genggam dari penonton dan wartawan di tengah ajang WSBK, Sabtu dan Minggu (21 -22/11/2021.

Direskrimum Polda NTB, Kombes Pol. Hari Brata di Mataram, Selasa (23/11/21) mengungkapkan, mereka bahkan akan beraksi dengan mengundang rekan-rekan seprofesi dari berbagai negara ketika Moto GP Seri I di Qatar dan Seri II Mandalika (6 dan 20 Maret 2021).

“Mereka akan mengundang ‘pemain-pemain copet’ dari Malaysia, Turki, Thailand, Singapura, dan Filipina, saat MotoGP 2022 nanti,” kata Kombes Pol Hari Brata (CnnIndonesia.com, 23/11/21).

Sirkuit Mandalika  yang telah menjadi tuan rumah seri WSBK, juga akan menjadi arena seri MotoGP 2022. Sesuai jadwal yang tersusun, Seri MotoGP tahun 2022 akan bergulir dalam 21 seri di berbagai negara.

Seri I pada 6 Maret 2022 di Qatar, sedangkan seri ke-2 di Sirkuit Mandalika, Lombok. Negara-negara lainnya yang akan menjalani rangkaian MotoGP antara lain Argentina, USA, Portugal, Spanyol, Prancis, Italia, Jerman, Belanda, Finlandia, Inggris, Austria, Jepang, Thailand, Malaysia (goodwood.com, 4/11/21).

Baca Juga : Kawin Kontrak Rugikan Perempuan, Di Cianjur Dibunuh “Suami” WNA Arab

Baca Juga : PARA DOKTER JEPANG BISA RESEPKAN OBAT TRADISIONAL

Terkait para tersangka, ungkap Kombes Hari, kini mereka masih menjalani pemeriksaan penyidik. Terungkap, mereka berasal dari Jakarta. Kelompok I empat orang dan kelompok II juga empat orang.

Grup empat orang yang I beraksi hari Minggu (21/11) di dua tempat, yakni di tribun penonton dan di Epicentrum Mataram Mall. Total barang buktinya empat telepon genggam. Pelaku dari grup I ini adalah DC (45), suami tersangka LA (41), bersama anak perempuannya, DA (24), dan seorang lagi, AW (34).

Adapun grup kedua melakukan aksi pencurian telepon genggam seorang wartawan Jepang, hari Sabtu (20/11). “Mereka baru kami tetapkan sebagai tersangka,” ucap Hari tanpa mengungkap nama-nama keempat copet grup kedua.
Dalam aksinya, jelas Hari, masing-masing anggota grup punya peran berbeda-beda, yaitu pengalih perhatian, eksekutor, hingga yang berperan sebagai penghilang jejak aksi.

Dalam aksi copet ponsel di ajang WSBK, mereka ikut menonton dan berbaur dengan penonton, kemudian memanfaatkan situasi keramaian. “Kondisi psikologis korban yang mudah lengah, terutama perempuan yang jadi target aksi mereka,” ungkap Hari.

Saat ini, empat pelaku ditahan di Rutan Polda NTB, sementara pengembangan terus dilakukan. Polda NTB, kata Hari, akan berkoordinasi dengan Polda Kepulauan Riau yang kabarnya kerap menjadi wilayah aksi sindikat copet internasional tersebut.

“Jadi mereka itu jaringan copet internasional. Mereka biasa main di wilayah Batam. Pernah juga di Makau, Sirkuit Sepang (Malaysia), dan Singapura,” urai Hari.

Terungkap, aksi komplotan copet internsional itu terungkap setelah seorang pengunjung melaporkan telepon genggamnya hilang usai berbelanja di Gate 3 Sirkuit Mandalika. Saat itu ia  sedang beristirahat (KompasTv, 23/11/21).

Para tersangka kepada penyidik mengaku telah berada di area Sirkuit Mandalika sejak Jumat, 19 November 2021. Kemudian, mereka beraksi pada Sabtu dan Minggu (20-21/11/21).

Untuk aksinya, mereka sengaja mengeluarkan modal lumayan besar. Mereka membeli tiket seharga Rp 400 Ribu agar mudah masuk ke kawasan tribun penonton. ***

Dirangkum: Herman Ade (dari berbagai sumber)
Editor: Heldin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *